SifatBaik/Buruk Orang Indonesia Mari agan-agan, kita bahas yuk sifat baik/buruk orang Indonesia, untuk mempelajarinya dan kalau buruk diperbaiki kalau baik diteruskan. Sifat-sifat yang baik 1. Kekeluargaan Tak jarang kita ketahui bahwa orang Indonesia adalah orang yang paling memiliki rasa solidaritas dan kekeluargaan. Sangat mementingkan
InilahOrang Sunda Dengan Segala Sifat dan Kebiasannya. Meskipun hal-hal berikut ini tidak mutlak mencerminkan sifat, karakter dan kebiasaan orang sunda secara keseluruhan, namun ya beginilah realitanya, mayoritas masyarakat sunda pasti memiliki 50% dari fakta yang kami sampaikan berikut ini. hehe. 1. Ramah, Sopan dan Pastinya Murah Senyum
Vay Tiền Nhanh. Apa yang terpikir oleh Anda saat mendengar kata “naif”? Kebanyakan orang menganggap naif sebagai sesuatu yang buruk. Padahal, naif memiliki arti luas yang bisa bermakna positif maupun negatif. Simak uraian berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut. Apa itu naif? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI naif memiliki dua arti. Pertama, naif artinya sangat bersahaja, tidak banyak tingkah, lugu karena usia muda dan kurang pengalaman, dan sederhana. Kedua, naif artinya celaka, bodoh, dan tidak masuk akal. Hal ini menunjukkan bahwa naif memiliki arti luas, bisa positif maupun negatif, tergantung kondisi atau situasinya. Lantas, menjadi orang naif itu baik atau buruk? Orang naif adalah orang yang polos, kurang pengalaman, kurang bijaksana, dan terlalu lurus. Pada kondisi tertentu, sifat ini mungkin terkesan buruk karena bisa sangat mudah percaya atau dimanfaatkan orang lain. Namun, pada beberapa kondisi, kenaifan tak selamanya buruk. Sifat ini bisa membawa rasa optimis terhadap sesuatu. Kenaifan Anda mungkin tampak sebagai itikad baik atau kebaikan hati bagi orang lain. Ciri-ciri orang naif Untuk lebih memahami apa itu naif, Anda perlu mengenali ciri-ciri orang naif berikut ini Mudah percaya dan terlalu percaya pada orang lain meskipun telah berkali-kali dibohongi Mudah tertipu Mudah dan sering dimanfaatkan orang lain Mudah dipengaruhi orang lain Kurang memiliki pengetahuan atau pengalaman dalam hidup Usia terlalu muda Sangat bergantung pada orang lain dan tidak dapat berfungsi tanpa orang lain Kurang mampu memahami pembicaraan Selalu terlindungi, misalnya memiliki orang tua yang overprotektif Takut menerima tantangan, tidak mau mengambil risiko, dan enggan keluar dari zona nyaman Sifat naif pada seseorang bisa dipengaruhi oleh usia. Anda mungkin memiliki sifat naif karena masih muda, sehingga kurang bijaksana dalam memandang sesuatu. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman saat masih muda juga bisa membuat seseorang menjadi naif. Sebuah penelitian yang dikutip Science Daily menyatakan bahwa orang yang lebih tua cenderung lebih baik dan lebih akurat dalam memperkirakan sesuatu dibandingkan anak muda. Pengalaman dan pengetahuan yang lebih banyak adalah faktor yang mendasarinya. Cara mengatasi sifat naif yang negatif Pada dasarnya, sifat naif bisa diubah. Anda mungkin khawatir sikap ini akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Untuk itu, Anda perlu menjadi lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu tanpa mengurangi rasa optimisme atau kebaikan hati Anda. Berikut ini beberapa cara mengatasi sifat naif yang negatif sekaligus memperbaiki diri Anda Luangkan waktu untuk introspeksi diri serta mengenali perasaan dan pikiran Anda. Luangkan waktu sejenak untuk berpikir sebelum mengatakan atau melakukan sesuatu. Luangkan waktu untuk berpikir dan melihat sesuatu dari segala sudut pandang sebelum mengambil keputusan. Tingkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati. Tingkatkan kesadaran, fokus, dan konsentrasi, serta hindari terhanyut dalam pikiran Mendengarkan dengan penuh perhatian. Tingkatkan pengetahuan dan pengalaman dengan membaca, mengikuti pelatihan atau webinar, mendengarkan podcast, atau melakukan hal-hal baru. Tetap percaya pada orang lain, tetapi belajarlah untuk mengenali tanda-tanda kebohongan orang lain agar tidak mudah dibohongi. Networking atau berikan kesempatan pada diri Anda untuk bertemu dan berkenalan dengan banyak orang dari berbagai latar belakang. Jangan takut untuk mempercayai firasat Anda.. Catatan dari SehatQ Naif adalah suatu sifat yang bisa dimaknai dengan positif maupun negatif. Sifat yang terlalu naif mungkin membuat seseorang lebih mudah tertipu atau dimanfaatkan orang lain. Di satu sisi, kenaifan bisa membantu Anda lebih optimis dalam melihat sesuatu. Hal terpenting adalah terus belajar dan berani melihat dunia luar lebih luas agar pengetahuan dan pengalaman lebih kaya. Ini bisa menghindari Anda dari sifat naif yang negatif. Dengan begitu, Anda juga bisa lebih bijaksana dalam menyikapi sesuatu. Jika masih ada pertanyaan seputar apa itu naif atau masalah pada perilaku lainnya, Anda juga bisa bertanya melalui fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani sebagaimana disyarahkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Banten mengutip keterangan ulama yang menyebutkan 10 sifat paling dibenci Allah SWT pada karyanya Nashaihul Ibad. Karya Imam Al-Asqalani menyebut 10 sifat buruk yang patut dijauhi. Syekh M Nawawi Banten dalam karyanya Nashaihul Ibad pada halaman 63 mengatakan bahwa sifat-sifat buruk yang dibenci Allah sebenarnya lebih dari sepuluh. Hanya saja 10 sifat ini merupakan sifat yang paling dibenci Allah. أكبر بغضا من غيرهم Artinya, “Tetapi 10 hal ini paling dibenci dibandingkan hal lainnya,” Syekh M Nawawi Banten, Nashaihul Ibad, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah tanpa tahun], halaman 63. Imam Al-Asqalani menyebut secara rinci 10 sifat-sifat buruk yang perlu dijauhi 1. Kebakhilan orang kaya. Sifat bakhil melenyapkan sifat kemanusiaan dan menetapkan sifat kebinatangan. 2. Kesombongan orang fakir miskin. 3. Ketamakan ulama. 4. Kehilangan rasa malu kalangan perempuan. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Orang yang tidak memiliki rasa malu, maka tidak ada agama padanya. Siapa saja yang tidak malu di dunia, niscaya ia tidak masuk surga.” 5. Cinta duniawi hubbud duniya orang-orang tua setengah baya ke atas. 6. Kemalasan anak-anak muda. 7. Kezaliman penguasa. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Al-Hakim yang artinya, “Siapa saja yang meridhai penguasa dengan sesuatu yang membuat Allah murka, niscaya ia telah keluar dari agama Allah.” 8. Rasa takut para tentara/militer dalam menghadapi musuh. Rasa takut adalah kelemahan jiwa yang merintangi tentara untuk berhadapan dengan tentara musuh. 9. SIkap ujub ahli zuhud. Syekh Nawawi mengutip hadits riwayat Abu Nu'aim yang artinya, “Siapa saja yang memuji dirinya sendiri atas sebuah amal saleh, maka pujiannya itu salah jalan dan gugurlah pahala amalnya.” 10. Sikap riya para hamba Allah yang ahli ibadah/ubbad. Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Ad-Dailami yang artinya, “Waspadalah kalian mencampur ketaatan kepada Allah dengan menyukai pujian manusia karena dapat mengugurkan amal kalian.” Syekh Nawawi Banten menambahkan catatan pengecualian atas pujian orang lain tanpa ia sendiri menyukainya karena hal itu tidak termasuk riya. Syekh Nawawi Banten mengutip hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Abu Dzar RA yang mengisahkan pertanyaan sahabat, “Bagaimana pendapatmu wahai Rasul tentang seseorang yang berbuat baik dan orang lain memujinya?’ Rasulullah SAW menjawab, Demikian itu adalah kabar gembira yang cepat bagi orang beriman.’” Semua ini patut menjadi catatan agar masing-masing orang dapat berbuat sesuatu sesuai dengan kapasitasnya dan menjauhkan sifat-sifat tercela. Wallahu a’lam. Penulis Alhafiz Kurniawan Editor Abdullah Alawi
Sejak kecil kita telah diajarkan untuk berbuat baik, rajin beribadah hingga tak lupa memberikan sedekah kepada yang tak mampu. Sayangnya, hal-hal sederhana ini lambat laun sering terlupa seiring berjalannya waktu dan usia. Manusia yang tumbuh menjadi dewasa lambat laun, entah sadar atau tidak memiliki sifat-sifat yang sebenarnya bertentangan dengan agama atau pun moral secara umum. Sifat-sifat inilah yang dijadikan jalan masuk setan. Kita semua pasti yakin jika makhluk itu ada meski kadang tak berwujud. Setelah setan masuk maka manusia akan semakin rusak hingga akhirnya merusak dunia. Membuat dunia yang harusnya nyaman ini jadi kelam. Mari waspadai sifat-sifat yang disukai setan ini! 1. Kebodohan Jika anda melihat tayangan berita entah di TV atau pun media online. Pasti pernah mendengar Donald Trump sang calon Presiden Amerika yang gemar berulah. Sifat rasisnya terhadap Islam sangat tinggi hingga membuatnya dikecam banyak hal. Inilah salah satu kebodohan yang sering dilakukan oleh manusia di seluruh dunia. Bahkan mungkin kita juga pernah melakukan. Kebodohan [image source]Seorang manusia yang bodoh selalu enggan berpikir dengan baik. Segala hal selalu didasari oleh kepentingan sesaat tanpa memperhatikan orang lain. Sekarang coba kita bayangkan jika Donald Trump menjadi seorang presiden sungguhan. Apa yang akan terjadi dengan dunia yang sudah banyak masalah ini? 2. Suka Marah Kemarahan adalah bentuk dari kehancuran yang kecil. Itulah mengapa kita sebagai manusia harus mampu mengendalikan emosi. Jika emosi terus saja dituruti maka bukan tak mungkin kerusakan besar akan kembali terjadi di dunia ini. Suka Marah [image source]Coba perhatikan perang yang ada di Timur Tengah sekarang. Apa sebenarnya salah satu hal yang mendasari perang ini? Jawabannya adalah kemarahan dan sifat tak bisa menahan emosi. Dampaknya? Banyak sekali nyawa manusia tak berdosa menjadi korban. 3. Gila Dunia Sebenarnya apa yang dicari oleh manusia di bumi ini? Jawabannya adalah pahala untuk dijadikan saku ke akhirat nanti. Lantas untuk apa terlalu terobsesi dengan dunia? Jawabannya adalah dunia terlalu indah untuk ditolak. Gila Dunia [image source]Itulah mengapa kita harus bisa mengendalikan diri agar tidak gila dunia. Tidak gila dengan jabatan hingga melakukan hal kotor agar menang pemilu. Tidak gila uang hingga meluncurkan isu-isu agar bisa korupsi lebih banyak. Jika gila dunia terus dilakukan, kehancuran dunia akan berjalan lebih cepat. 4. Menuruti Hawa Nafsu Beberapa hari ini publik Indonesia sedang dihebohkan dengan penampakan artis yang punya sampingan jadi PSK. Mereka digrebek dan akhirnya diseret untuk diadili. Hal-hal semacam ini tidak akan terjadi jika saja manusia tidak selalu menuruti hawa nafsunya. Nikita Mirzani [image source]Jika sudah menuruti hawa nafsu segalanya akan jadi salah. Mulai berhubungan dengan orang yang tak semestinya. Mengeluarkan uang banyak berpikir lagi. Terakhir, membuat masyarakat jadi geram dan mengutuki mereka. Hal di atas cuma salah satu contoh saja. Di masa lalu banyak sekali kerajaan yang hancur hanya perkara wanita. 5. Suka Pamer Sifat suka pamer adalah sifat yang banyak sekali dilakukan oleh orang-orang zaman sekarang. Coba perhatikan TV dan tontonan yang ada di dalamnya. Akan ada banyak sekali adegan pamer yang dilakukan oleh entah itu artis atau orang yang diartiskan. bella Sophie, artis yang mendapat julukan tukang pamer [image source]Hal-hal semacam ini juga dilakukan oleh orang yang ada di kota atau pun desa. Mereka akan saling pamer membeli sesuatu yang mewah. Akhirnya timbul rasa iri dan semakin tidak mau kalah dengan apa yang dimiliki oleh tetangga. Jika hal ini terus terjadi kerukunan akan habis dan pertengkaran adalah hal yang mungkin akan terjadi. 6. Sombong Seseorang yang memiliki sifat sombong akan selalu membuat dirinya seakan-akan di atas angin. Membuat dirinya seorang yang benar dan bisa melakukan apa saja dengan baik. Akhirnya sifat ini dibenci oleh banyak orang dan mengakibatkan adanya konflik. bencana akibat sombong [image source]Tak sedikit permasalahan terjadi akibat rasa sombong yang berlebihan. Bahkan bisa berujung pada sebuah tindak kekerasan hingga konflik antara kelompok. Sifat sombong hendaknya dibuang jauh-jauh sebelum setan menguasai dan semuanya tak terselamatkan lagi. 7. Meremehkan Orang Lain Jangan pernah meremehkan manusia, siapa pun itu. Karena sifat meremehkan akan membuat anda semua jadi tak menghormatinya. Bahkan bisa berbuat kasar secara fisik mau pun ucapan. Sifat merendahkan orang lain akan membuat anda dipandang sebagai orang yang kejam hingga mereka pun akan merendahkan anda. Meremehkan Orang Lain [image source]Itulah mengapa ada sebuah pepatah berbunyi don’t judge a book by it’s cover. Jangan menghakimi seseorang hanya dari penampakan luarnya saja. Karena bisa jadi mereka jauh lebih hebat dari kita semua. Tidak ada yang tahu, kan? Itulah tujuh sifat yang harus kita waspadai dan buang jauh-jauh dari kehidupan. Sifat-sifat itu tak akan membuat kita semua jadi orang hebat. Justru akan semakin terpuruk dan bisa membuat dunia ini menjadi hancur berkeping-keping.
sifat buruk orang nias